-->

Arsip Cerita Online


Tuesday, February 9, 2016

Cerita Religi : Rajin Sedekah Tapi Masuk Neraka

Baca dari awal sampai akhir, enak dialognya saya rasa siapapun bisa memahami inti dari dialog ini, ada sebuah pertanyaan bisa dijelaskan dengan sebuah perumpaan yang cukup jelas oleh Pak Kyai.

Yang menjadi Topik pembahasan adalah ada seseorang yang rajin sedekah sampai hidupnya dikorbanin buat nolongin orang, yang dipertanyakan kalau meninggal masuk kemana jawabnya adalah neraka dengan dasar karena dia bukan muslim

Berikut dialog selengkapnya


DIALOG SI LIBER DAN KYAI

Liber: Ki, ada orang baek banget, rajin sedekah sampe hidupnya sendiri dikorbanin buat nolongin orang banyak, trus meninggal dan dia bukan Muslim, masuk mana?

Kyai: Neraka..

Liber: Lah? Kan dia orang baek. Kenapa masuk neraka?

Kyai: Karena dia bukan Muslim.

Liber: Tapi dia orang baek Ki. Banyak orang yang kebantu karena dia, bahkan umat Islam juga. Jahat bener dah Tuhan kalau orang sebaek itu dimasukin neraka juga.

Kyai: Allah tidak jahat, hanya adil.

Liber: Adil dari mane?

Kyai: Kamu sekolahnya apa?

Liber: Ane mah Master Sains lulusan US Ki, kenape?

Kyai: Kenapa bisa kamu dapat titel Master Sains dari US?

Liber: Yaa karena kemaren ane kuliah disana, diwisuda disana.

Kyai: Namamu terdaftar disana? Kamu mendaftar?

Liber: Ya jelas dong Ki, ini ijazah juga masih basah.

Kyai: Sekiranya waktu itu kamu tidak mendaftar, tapi kamu tetap datang kesana, hadir di perkuliahan, diam-diam ikut ujian, bahkan kamu dapat nilai sempurna, apakah kamu tetap akan dapat ijazah?

Liber: Jelas enggak Ki, itu namanya mahasiswa ilegal, sekalipun dia pintar, dia nggak terdaftar sebagai mahasiswa, kampus ane mah ketat soal aturan gituan.

Kyai: Berarti kampusmu jahat dong, ada orang sepintar itu tak dikasih ijazah hanya karena tidak mendaftar?

Liber: *terdiam*

Kyai: Gimana?

Liber: Ya nggak jahat sih Ki, itu kan aturan, salah si mahasiswa kenapa nggak mendaftar, konsekuensinya ya nggak dapat ijazah dan titel resmi dari kampus.

Kyai: Nah, kalau kampusmu saja ada aturan, apalagi dunia dan akhirat. Kalau surga diibaratkan ijazah, dunia adalah bangku kuliah, maka syahadat adalah pendaftaran awalnya. Tanpa pendaftaran awal, mustahil kita diakui dan dapat ijazah, sekalipun kita ikut kuliah dan mampu melaluinya dengan gemilang. Itu adalah aturan, menerapkannya bukanlah kejahatan, melainkan keadilan. Jadi, tugas kita sebagai Muslim bila menemui orang baik semacam itu adalah "ajak dia mendaftar", supaya kegemilangannya itu tak sia-sia, dapat ijazah surga pada akahirnya. *senyum*

Liber: Oke... *ngeloyor pergi periksa otak*

Sumber : Muhammad Iman
 
Atas