-->

Arsip Cerita Online


Friday, July 26, 2013

Kisah Cerita Dosen dan Mahasiswa Tentang " DEMO"

Kisah ini menceritakan argumentasi antara dosen dan mahasiswa, langsung saja keulasannya

Berikut kutipan dari status Strawberry dengan judul DOSEN vs MAHASISWA yang saya baca pada 25 Juli 2013 di kronologi status fanpage facebook



Gak Baca,,Nyesel deh !!

DOSEN : "Saya bingung. Banyak Umat Islam di seluruh dunia
lebay. Kenapa harus protes dan demo besar-besaran cuma karena tentara amerika menginjak, meludahi dan mengencingi
Al-Quran? Wong yang dibakar kan cuma kertas, cuma media tempat Quran ditulis saja kok. Yang Qurannya kan ada di Lauh Mahfuzh. Dasar ndeso. Saya kira banyak muslim yang mesti dicerdaskan."

Meskipun pongah, namun banyak mahasiswa yang setuju dengan pendapat dosen liberal ini. Memang Quran kan hakikatnya ada di Lauh Mahfuz.

Tak lama sebuah langkah kaki memecah kesunyian kelas.

Sang mahasiswa kreatif mendekati dosen kemudian mengambil diktat kuliah si dosen, dan membaca sedikit sambil sesekali menatap tajam si dosen.

Kelas makin hening, para mahasiswa tidak tahu apa yang
akan terjadi selanjutnya.

MAHASISWA : "Wah, saya sangat terkesan dengan hasil analisa bapak yg ada disini."ujarnya sambil membolak balik halaman diktat tersebut.

"Hhuuhhh...."semua orang di kelas itu lega karena mengira ada yang tidak beres. Namun Tiba-tiba sang mahasiswa meludahi, menghempaskan dan kemudian menginjak-injak diktat dosen tersebut.

Kelas menjadi heboh. Semua orang kaget, tak terkecuali si dosen liberal.

DOSEN :"kamu?! Berani melecehkan saya?! Kamu tahu apa
yang kamu lakukan?! Kamu menghina karya ilmiah hasil pemikiran saya?! Lancang kamu ya?!" Si dosen melayangkan tangannya ke arah kepala sang mahasiswa kreatif, namun ia dengan cekatan menangkis dan
menangkap tangan si dosen.

MAHASISWA : "Marah ya pak? Saya kan cuma nginjak kertas pak. Ilmu dan pikiran yang bapak punya kan ada di kepala bapak. Ngapain bapak marah kalau yang saya injak cuma media kok. Wong yang saya injak bukan kepala bapak.
Kayaknya bapak yang perlu dicerdaskan ya??"

DOSEN : "#%&/&%@%&*/@##???.." (speechless)

Si dosen merapikan pakaiannya dan segera meninggalkan kelas dengan perasaan malu yang amat sangat.

Thursday, July 25, 2013

Kisah Si Petani Miskin

Kisah ini memberikan sebuah nasehat Janganlah terlalu cepat membuat kesimpulan dgn mengatakan nasib baik atau jelek, semuanya adalah suatu rangkaian proses. Syukuri & terima keadaan yg terjadi saat ini, apa yang kelihatan baik hari ini belum tentu baik untuk hari esok.
Apa yang buruk hari ini belum tentu buruk untuk hari esok.

Berikut kutipan dari status Strawberry dengan judul TERBUKA HATI SAAT MEMBACA INI yang saya baca pada 25 Juli 2013 di kronologi status fanpage facebook

Ada seorang petani miskin memiliki seekor kuda putih yg sangat bagus & gagah.

Suatu hari, seorang saudagar kaya ingin membeli kuda itu & menawarkan harga yg tinggi. Sayang si petani miskin itu tidak menjualnya.

Teman-2 nya menyayangkan & mengejek dia karna tidak menjual kudanya itu.

Keesokan hari nya, kuda itu hilang dari kandangnya. Maka teman-2 nya berkata : sungguh jelek nasibmu, padahal kalo ...kemarin di jual kamu kaya, sekarang kudamu sudah hilang. Si petani miskin hanya diam saja.

Beberapa hari kemudian, kuda si petani kembali bersama 5 ekor kuda lainnya. Lalu teman-2 nya berkata : wah beruntung sekali nasibmu, ternyata kudamu membawa keberuntungan. Si petani hanya diam saja.

Beberapa hari kemudian, anak si petani yg sedang melatih kuda-2 baru mereka terjatuh dan kakinya patah.
Teman-2 nya berkata :
rupanya kuda-2 itu membawa sial, lihat sekarang anakmu kakinya patah.
Si petani tetap diam tanpa komentar.

Seminggu kemudian terjadi peperangan di wilayah itu, semua anak muda di desa dipaksa utk berperang, kecuali si anak petani karna tidak bisa berjalan.
Teman-2 nya mendatangi si petani sambil menangis :
beruntung sekali nasibmu karna anakmu tidak ikut berperang, kami harus kehilangan anak-2 kami.

Si petani kemudian berkomentar :
Janganlah terlalu cepat membuat kesimpulan dgn mengatakan nasib baik atau jelek, semuanya adalah suatu rangkaian proses. Syukuri & terima keadaan yg terjadi saat ini, apa yang kelihatan baik hari ini belum tentu baik untuk hari esok.
Apa yang buruk hari ini belum tentu buruk untuk hari esok.

Tetapi yg PASTI : ALLAH paling tahu yg terbaik buat kita..
 
Atas